Judul : Lambang Bilangan, angka, bilangan dan nomor Matakuliah Matematika 1 Prodi PGSD
link : Lambang Bilangan, angka, bilangan dan nomor Matakuliah Matematika 1 Prodi PGSD
Lambang Bilangan, angka, bilangan dan nomor Matakuliah Matematika 1 Prodi PGSD
Suatu bilangan mewakili banyaknya benda. Lambang dari suatu bilangan disebut angka. Kita bisa membaca dan menulis lambang bilangan dengan gambar.
Cara Membaca lambang bilangan
Berikut ini adalah cara membaca lambang bilangan 255.
Contoh lain dalam membaca lambang bilangan:
- 1 dibaca satu.
- 48 dibaca empat puluh delapan.
- 742 dibaca tujuh ratus empat puluh dua.
- 3.428 dibaca tiga ribu empat ratus dua puluh delapan.
- 9.876.543 dibaca sembilan juta delapan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus empat puluh tiga.
Cara menulis lambang bilangan
Berdasarkan gambar diatas, cara menulis lambang bilangan pada gambar diatas:
- Seratus dua puluh tujuh ditulis 127.
Contoh lain dalam menulis lambang bilangan:
- Sembilan ditulis 9.
- Lima puluh sembilan ditulis 59.
- Dua ratus dua puluh sembilan ditulis 229.
- Empat ribu enam ratus dua puluh satu ditulis 4.621.
- Sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan ditulis 9.999.999.
C. Nama Bilangan
Nama bilangan adalah sebutan untuk suatu angka. Berikut ini adalah contoh dari nama bilangan:
- Nama bilangan dari 6 adalah enam.
- Nama bilangan dari 63 adalah enam puluh tiga.
- Nama bilangan dari 99 adalah sembilan puluh sembilan.
- Nama bilangan dari 375 adalah tiga ratus tujuh puluh lima.
- Nama bilangan dari 888 adalah delapan ratus delapan puluh delapan.
Contoh lambang dan nama bilangan untuk satuan:
No.
|
Lambang Bilangan
|
Nama Bilangan
|
1
|
1
|
Satu
|
2
|
2
|
Dua
|
3
|
3
|
Tiga
|
4
|
4
|
Empat
|
5
|
5
|
Lima
|
6
|
6
|
Enam
|
7
|
7
|
Tujuh
|
8
|
8
|
Delapan
|
9
|
9
|
Sembilan
|
Contoh lambang dan nama bilangan untuk puluhan:
No.
|
Lambang Bilangan
|
Nama Bilangan
|
1
|
10
|
Sepuluh.
|
2
|
20
|
Dua puluh.
|
3
|
30
|
Tiga puluh.
|
4
|
40
|
Empat puluh.
|
5
|
50
|
Lima puluh.
|
6
|
60
|
Enam puluh.
|
7
|
70
|
Tujuh puluh.
|
8
|
80
|
Delapan puluh.
|
9
|
90
|
Sembilan puluh.
|
Contoh lambang dan nama bilangan untuk ratusan:
No.
|
Lambang Bilangan
|
Nama Bilangan
|
1
|
100
|
Seratus.
|
2
|
200
|
Dua ratus.
|
3
|
300
|
Tiga ratus.
|
4
|
400
|
Empat ratus.
|
5
|
500
|
Lima ratus.
|
6
|
600
|
Enam ratus.
|
7
|
700
|
Tujuh ratus.
|
8
|
800
|
Delapan ratus.
|
9
|
900
|
Sembilan ratus.
|
Contoh lambang dan nama bilangan untuk ribuan:
No.
|
Lambang Bilangan
|
Nama Bilangan
|
1
|
1.000
|
Seribu.
|
2
|
2.000
|
Dua ribu.
|
3
|
3.000
|
Tiga ribu.
|
4
|
4.000
|
Empat ribu.
|
5
|
5.000
|
Lima ribu.
|
6
|
6.000
|
Enam ribu.
|
7
|
7.000
|
Tujuh ribu.
|
8
|
8.000
|
Delapan ribu.
|
9
|
9.000
|
Sembilan ribu.
|
Contoh lambang dan nama bilangan untuk jutaan:
No.
|
Lambang Bilangan
|
Nama Bilangan
|
1
|
1.000.000
|
Satu juta.
|
2
|
2.000.000
|
Dua juta.
|
3
|
3.000.000
|
Tiga juta.
|
4
|
4.000.000
|
Empat juta.
|
5
|
5.000.000
|
Lima juta.
|
6
|
6.000.000
|
Enam juta.
|
7
|
7.000.000
|
Tujuh juta.
|
8
|
8.000.000
|
Delapan juta.
|
9
|
9.000.000
|
Sembilan juta.
|
Contoh lambang dan nama bilangan untuk miliaran:
No.
|
Lambang Bilangan
|
Nama Bilangan
|
1
|
1.000.000.000
|
Satu miliar.
|
2
|
2.000.000.000
|
Dua miliar.
|
3
|
3.000.000.000
|
Tiga miliar.
|
4
|
4.000.000.000
|
Empat miliar.
|
5
|
5.000.000.000
|
Lima miliar.
|
6
|
6.000.000.000
|
Enam miliar.
|
7
|
7.000.000.000
|
Tujuh miliar.
|
8
|
8.000.000.000
|
Delapan miliar.
|
9
|
9.000.000.000
|
Sembilan miliar.
|
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)
Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini.
2. Angka digunakan untuk menyatakan:
(i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas
Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 meter persegi
10 liter
1 jam 20 menit
pukul 15.00
tahun 1928
17 Agustus 1945
Rp5.000,00
US$3.50*
$5.10*
¥100
2.000 rupiah
50 dolar Amerika
10 paun Inggris
100 yen
10 persen
27 orang
* tanda titik di sini merupakan tanda desimal.
3. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
Misalnya:
* Jalan Tanah Abang I No. 15
* Hotel Indonesia, Kamar 169
4. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
Misalnya:
* Bab X, Pasal 5, halaman 252
* Surah Yasin: 9
5. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
a. Bilangan utuh
Misalnya:
dua belas
dua puluh dua
dua ratus dua puluh dua 12
22
222
b. Bilangan pecahan
Misalnya:
setengah
tiga perempat
seperenam belas
tiga dua pertiga
seperseratus
satu persen
satu dua persepuluh 1/2
3/4
1/16
3 2/3
1/100
1%
1,2
6. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.
Misalnya:
* Paku Buwono X
* pada awal abad XX
* dalam kehidupan pada abad ke-20 ini
* lihat Bab II, Pasal 5
* dalam bab ke-2 buku itu
* di daerah tingkat II itu
* di tingkat kedua gedung itu
* di tingkat ke-2 itu
* kantornya di tingkat II itu
7. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti
Misalnya:
tahun '50-an
uang 5000-an
lima uang 1000-an
(tahun lima puluhan)
(uang lima ribuan)
(lima uang seribuan)
8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, sperti dalam perincian dan pemaparan.
Misalnya:
Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang memberikan suara blangko.
Kendaraan yang ditempah untuk pengangkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo.
9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
Bukan:
15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo.
10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya:
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang.
11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.
Misalnya:
Kantor kami mempunya dua puluh orang pegawai.
DI lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.
Bukan:
Kantor kamu mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.
Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah.
12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)
Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini.
2. Angka digunakan untuk menyatakan:
(i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas
Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 meter persegi
10 liter
1 jam 20 menit
pukul 15.00
tahun 1928
17 Agustus 1945
Rp5.000,00
US$3.50*
$5.10*
¥100
2.000 rupiah
50 dolar Amerika
10 paun Inggris
100 yen
10 persen
27 orang
* tanda titik di sini merupakan tanda desimal.
3. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
Misalnya:
* Jalan Tanah Abang I No. 15
* Hotel Indonesia, Kamar 169
4. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
Misalnya:
* Bab X, Pasal 5, halaman 252
* Surah Yasin: 9
5. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
a. Bilangan utuh
Misalnya:
dua belas
dua puluh dua
dua ratus dua puluh dua 12
22
222
b. Bilangan pecahan
Misalnya:
setengah
tiga perempat
seperenam belas
tiga dua pertiga
seperseratus
satu persen
satu dua persepuluh 1/2
3/4
1/16
3 2/3
1/100
1%
1,2
6. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.
Misalnya:
* Paku Buwono X
* pada awal abad XX
* dalam kehidupan pada abad ke-20 ini
* lihat Bab II, Pasal 5
* dalam bab ke-2 buku itu
* di daerah tingkat II itu
* di tingkat kedua gedung itu
* di tingkat ke-2 itu
* kantornya di tingkat II itu
7. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti
Misalnya:
tahun '50-an
uang 5000-an
lima uang 1000-an
(tahun lima puluhan)
(uang lima ribuan)
(lima uang seribuan)
8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, sperti dalam perincian dan pemaparan.
Misalnya:
Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang memberikan suara blangko.
Kendaraan yang ditempah untuk pengangkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo.
9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
Bukan:
15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo.
10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya:
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang.
11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.
Misalnya:
Kantor kami mempunya dua puluh orang pegawai.
DI lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.
Bukan:
Kantor kamu mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.
Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah.
12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.
Penulisan Angka
- Angka dipakai untukmenyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka arab atau angka romawi.
- Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas.
Misalnya:
0,5 cm (0,5 sentimeter)
Rp5.000,00 (5.000 rupiah)
US$50 (50 dolar Amerika) - Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I no. 15 - Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surat Yasin: 9
Penulisan Lambang Bilangan
- Bilangan utuh.
Misalnya:
dua puluh dua - Bilangan pecahan
Misalnya:
setengah (1/2)
tiga perempat (3/4)
tiga dua pertiga (3 ⅔)
seperseratus (1/100)
satu dua persepuluh (1,2) - Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
Misalnya:
pada awal abad XX
pada awal abad ke-20
pada awal abad kedua puluh - Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara berikut ini.
Misalnya:
tahun ’50-an
uang 5000-an - Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
- Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
Bukan
15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo. - Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya:
Perusahaan itu mendapat pinjaman 250 juta rupiah. - Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.
- Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisan harus tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).
Atau
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.
Demikianlah Artikel Lambang Bilangan, angka, bilangan dan nomor Matakuliah Matematika 1 Prodi PGSD
Sekianlah artikel Lambang Bilangan, angka, bilangan dan nomor Matakuliah Matematika 1 Prodi PGSD kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Lambang Bilangan, angka, bilangan dan nomor Matakuliah Matematika 1 Prodi PGSD dengan alamat link http://jejakdosen.blogspot.com/2017/09/lambang-bilangan-angka-bilangan-dan.html
0 Response to "Lambang Bilangan, angka, bilangan dan nomor Matakuliah Matematika 1 Prodi PGSD"
Posting Komentar